Saat
aku terlahir ke dunia,
Tak
ada yang aku mengerti
Tak
ada impian maupun harapan dariku
Aku
hanya bertumpu pada dua jiwa yang suci
Bersama
mereka ku lewati setiap hariku
Dengan
hangat mereka menjagaku
Menyayangi
dengan penuh kasih
Bersama
kedua anak laki-laki yang mereka miliki
Aku
selalu dimanjakan
Dengan
sejuta impian yang mereka inginkan
Kelak
aku mempu membuat mereka tersenyum bangga
Seiring
berjalan waktu
Aku
mulai mengerti Bahasa, suara dan gerakan yang mereka lakukan
Ayah,
Ibu, Kakak
Mungkin
itu kata pertama yang mereka ajarkan
Kata
yang sederhana untuk diucapkan
Namun
mempunyai setumpuk senyum dalam lantunannya
Dari
saat membalikkan badan, merangkak hingga berdiri
Ku
mulai dengan bantuan tangan mereka
Saat
kedua kakiku sudah berani untuk melangkah
Merekalah
orang yang memegangi tangganku
Dan
memberiku semangat untuk terus berani melangkahkannya. Hingga aku mampu untuk
berjalan bahkan berlari.
Ketika
usiaku lima tahun, ayah dan ibuku mulai memasukkan aku ke sekolah anak
Setiap
beberapa hari dalam seminggu aku melewatinya dibanku TK
Dari
mulai 0 kecil hingga 0 besar ku jalani disana
Disekolah
aku mulai mengenal apa itu seni
Aku
belajar menyalurkan bakatku dengan ikut serta dalam acara seni sebagai penari
Dan
ternyata aku memang menyukai jenis seni ini
Pada
seni tari kuberikan waktuku dari mulai TK, SD SMP hingga SMK aku selalu berada
pada aliran seni ini.
Keluargaku
adalah segalanya bagiku
Mereka
selalu ada untuk menggandeng tanganku
Masa-masa
sekolah dasar ku lewati dengan bahagia
Masih
ku ingat tingkahku yang manja
Aku
tak pernah mau berangkat sekolah tanpa ditemani kakak kesayanganku
Dan
begitupun pulangnya, aku selalu rajin menunggunya dengan harapan bisa digendong
kerumah olehnya.
Saat
usiaku sepuluh tahun, aku diberi satu hadiah yang tidak bisa dinilai dengan
apapun
Aku
diberi seorang adik kecil yang cantik
Adik
kecil yang menjadi teman mainku dan membuatku semangat untuk cepat pulang dari
sekolah.
sampai
aku beranjak remaja, mereka pun masih tetap ada disampingku
Masa
itu kulewati layaknya remaja yang mulai beranjak pada umumnya
Gadis
kecil yang menulis diari dan menyukai music
Ayah,
terima kasih karena dulu sudah rela diam-diam menulis lirik lagu yang diputar
melalui CD Player untukku
Yaa
itu kebiasaanku, dan kebiasaan itu membuatku lelah hingga tertidur didepan
televisi.
Kumpulan
buku lirik lagu yang aku buat dengan goresan tanganku dan ayahku menjadi salah
satu bukti bahwa ayah menyayangiku.
Hingga
pada saat aku menginjakkan kaki disekolah menengah tingkat atas dan jauh
dari jangkauan mereka
Sekolah
menengah tingkat atas yang aku pilih sendiri dengan persetujuan mereka dan
tentunya memgandung banyak syarat yang harus aku penuhi
Sekolah
yang aku pilih memang jauh dari mereka dan karena itulah Aku mulai
menyadari bahwa hidup jauh dari rumah itu sangatlah menderita
Untunglah
aku dibantu oleh kakak keduaku dengan menjalani hari-hariku sebagai anak kos
bersamanya
Disana
aku belajar mengerti untuk menjawab pertanyaan
Aku
siapa..?
Berada
dimana..?
Dan
untuk apa berada disini..?
Pertanyaan
inilah yang menjadikan motivasi untukku tetap berada disana.
dan
akhirnya Aku mulai membiasakan diri jauh dari orang tua dan melakukan segala
sesuatu dengan bantuan kakak keduaku.
Namun
itu tak berlangsung lama, aku harus mengikhlaskan bahwa kakak keduaku tidak
bisa lagi menemani hari-hariku sebagai anak kos.
Sepi,
sedih, dan merasa sendiri
Entahlah,
kenyataan itu lebih sulit aku terima
Aku
merasa tak ada lagi tempat untuk bercerita,
Seseorang
yang selalu bisa menemani dan membantuku dalam segala hal apapun sudah tidak
bisa lagi selalu berada disampingku.
saat
aku mulai memasuki bangku kuliah aku masih tetap berada jauh dari mereka
Menjalani
hari-hari sendiri dengan motivasi harapan yang telah mereka ungkapkan
kepadaku
Harapan
agar aku bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dari mereka
Agar
kelak aku bisa membuat mereka bangga dan bahagia telah memilikiku.
Entah,
akan jadi apa hidupku tanpa mereka,
Kini
usiaku sudah tidak kecil lagi,
Aku
sudah bisa dibilang sebagai wanita dewasa
Wanita
dewasa yang harus siap dalam melakukan perjalanan hidup
Perjalanan
yang tak kan semudah dulu
Perjalanan
yang akan membuat ayah, ibu, kakak, dan adikku terus tersenyum
Setumpuk
Senyum yang sangat indah
Apalagi
jika aku yang menjadi sebab dari hadirnya senyum itu diwajah mereka
Senyum
ikhlas yang mampu menyejukkan hati
Senyum
ikhlas yang mampu menentramkan jiwa
Dan
senyum ikhlas yang tak kan pernah hilang.
LOVE
YOU ALL…
By: TFT
Nice....
BalasHapus:)