Saat aku
memainkan jemariku mengetik tombol-tombol keybord pada teman setiaku ini aku
sedang berada pada sisi yang tidak aku kenal.
****
Malam
yang sepi tanpa senyum, canda bahkan tawa
Aku berusaha
melampiaskan segala keresahan yang membaluti hati, mencurahkan semua kebencian
yang ada karena kesedihan yang masih betah
bersarang didalam diri.
Tertundukku
dalam kesendirian,
terdiam
tanpa kata disudut ruangan,
termenung
membisu dalam kehampaan.
Kesunyian
ini membawaku pada keheningan malam
Hembusan nafasku
terlepas mengikuti pekatnya malam
Satukan gelisah
dan air mata yang tertahan
Malam kini
semakin terasa kelam, sebab tak ada lagi yang bisa mencerahkan, karena tak ada lagi
yang bisa menerangkan
Hanya
keyboard yang setia menemani,
mencoba
berteman dengan tombol-tombol kecil ini,
menceritakan
semua yang aku rasa saat tak ada seorangpun yang mampu membuat senyum ikhlasku
kembali.
Malamku kini semakin sunyi, ingin rasanya ku tersenyum kembali
Namun terkadang semua yang diingin tak kunjung menghampiri
Hanya pasrah mengikuti jalan yang tlah terpilih.
Aku tak
pernah mengerti mengapa semua bisa sehebat ini.
Kegelisahan
ini sukses menguasai diri.
Malam yang
dulu aku nanti, kini tak ku harap lagi.
Ingin rasa
tuk cepat berlalu pergi, walau tak ingin semua berganti
Namun mentari pasti
kan mengganti
Meninggalkan
sesak dan sembab dimata ini.
By: Tanti Febriza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar