Ibu,
tanpa ibu apalah arti hidup seorang Tanti
Laksana
mentari yang selalu setia menemani hari
Ibu
adalah segalanya bagiku,
Dalam
setiap sujudmu selalu ada namaku
Sejak
kecil kau selalu menjagaku, menyayangi dengan setulus kasihmu
Tangis
pertama yang ku miliki hadir karna dirimu
Langkah
pertama yang ku dapati juga tercipta karna tanganmu
Terima
kasih atas semua
Terima
kasih ibu.
Tak
kan mampu ku membalas semua jasa dan pengorbananmu
Ibu,
ibuku adalah seorang wanita biasa yang memiliki sejuta makna,
Wanita
yang terlihat biasa namun sangatlah luar biasa bagiku
Ku
akui sejak kecil aku adalah gadis yang manja,
Gadis
yang selalu menginginkan dekapan dan kasih sayang orang-orang disekitarku
Hatiku
sangat sensitive terhadap apapun, tak jarang tangis menjadi solusi terbaikku
Masih
ku ingat pukulan pertama dan terakhir yang ku terima darimu,
Meski
pukulan itu tak menyisakan sakit dalam tubuhku, namun entah kenapa rasa itu
masih terasa dihatiku
Belaian
tangan dan kata maaf yang kau lantunkan saat mataku terlelap setelah lama
meneteskan air mata, menjadi semangatku untuk tak kan membuat salah lagi
padamu.
maafkan
aku ibu, karena pikiranku yang sering tak sejalan bersamamu
Membuatmu
hanyut dalam emosimu.
Ibu,
kau adalah cahaya dalam gelapku,
Kau
menjadi inspirasi bagiku,
Kau
ajarkan aku untuk menjadi wanita yang kuat
Wanita
yang bisa kau banggakan.
Dan
menjadi wanita yang lebih baik darimu.
Masa-masa
sulitku, terlewatkan karena do’amu
Saat-saat
menegangkanku juga terlalui karena do’amu
Puasa
yang kau tujukan untuk kesuksesanku
Akan
selalu menjadi semangat dalam langkahku
Terima
kasih ibu
Meski
kita tak selalu sepaham, bahkan sering beradu argument
Tapi
aku tau, semua demi kebaikkan ku
Terimakasih
ibu,
Terimakasih
ibu,
Terimakasih
ibu,
Tiada
hutan bila tanpa hujan, begitulah aku bila tanpa mu.
By: Tanti Febriza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar