*** Anda Adalah Apa yang Anda Pikirkan *** Sebaik-baiknya Manusia Adalah manusia yang Bisa Bermanfaat bagi Sesama ***

Rabu, 03 Juli 2013

Didiku si Mr "R"

gong ning nong ning nong ning  gong
Juminten kuliah di Washington, kalo malem main ke Las Vegas
Juminten ayu mempesona...........


Seperti biasa suasana kelas siang itu gaduh setelah mendengar lantunan nada dari kangenband ini (dering tanda  pulang sekolahku) tapi kegaduhan mereka tidak bisa mengalahkan suasana hatiku saat itu (Kenapa..???)
Seorang pria dengan kemeja biru duduk santai menungguku..
Hari itu hari pertama aku dijemput oleh pria yang belum lama aku kenal
Perasaan takut, seneng, grogi bahkan malu bercampur jadi satu..
Dengan badan yang seketika menjadi dingin aku memberanikan diriku berjalan menuju aula, tempat dimana dia menungguku..
Sebuah Senyum yang masih aku ingat saat dia tau aku menemuinya (setelah beberapa kali aku menolak dengan berbagai alasan.. (maaf))..

Aku mengenalnya dari seorang teman yang membawanya ikut bersama melepas penat setelah berkutat dengan tugas sekolahku yang saat itu cukup menguras tenaga..
awalnya tak ada perasaan aneh, tapi cara dia memandangku cukup membuatku serba salah..
Canda gurau teman-temanku yang selalu menjadi menu wajib saat melepas penat juga sukses buat aku jadi tambah grogi..
Cuaca mendung sore itu menyelamatkanku dari ulah teman-temanku, hingga kami memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing..


“Hi, Lagi ngapain.. Udah dinner blom.. by. “R****””
Masih ku ingat sms pertama yang  dikirimnya malam itu, (entah dari mana dia memperoleh nomor ponselku..)
Selang beberapa saat ponselkupun bordering lagi,  nomor baru yang tidak asing dimemory ku menggantikan wallpaper ponselku saat itu..
Yaa si Mr “R”, begitu aku menamainya saat itu..
Setelah panggilan pertama tidak sempat terjawab olehku, akhirnya pada panggilan kedua jarikupun memencet tombol accept..
Percakapan malam itu cukup membuatku nyaman.. (entah kenapa..)
Pria yang seneng banget sama music ini selalu mampu membuat senyum terlihat dari bibirku
Tidak hanya itu sekumpulan tawapun mewarnai hari-hariku setelah aku mengenalnya..
Hingga suatu saat sebuah nada terlantunkan dengan diiringi tarian jemari pada senar gitar miliknya..
Waktu yang tak kan mudah aku lupakan ..
Seorang pria yang mewarnai hidupku duduk disampingku dan memainkan gitar serta menyanyikan  sebuah lagu yang diakhiri dengan kata “Will You Marry Me..”
??????????????
(Menikah …????? Hal yang belum terbayangkan oleh ku diusiaku yang baru menginjak usia 17 tahun..)
Whatttt………. Are you sure….????????????????
“Yes, will you marry me, but we will do it next time”
Aku hanya bisa diam dan terus bertanya-tanya apa maksud dari ucapan si Mr “R” ..
Hingga akhirnya si Mr “R” menjelaskan maksud dari ucapannya tadi Dan kembali membentuk rangkaian kata-kata yang aku sebut sebuah puisi..
Yaa Puisi pertama yang aku dapat dari si Mr “R”
Posisi yang cukup sulit bagiku..
Sebenernya Dizaman yang sudah bisa dibilang modern saat itu, bukan hal aneh lagi bagi remaja seusiaku menjalin hubungan yang bisa disebut “pacaran” tapi tidak bagiku, kata itu masih terasa asing olehku ..
Gimana bisa…?? Apa reaksi yang bakal aku dapetin dari ayah, ibu, dan kakak-kakakku nanti jika mereka tau….
Perasaan takut bercampur malu saat itu sukses mengalahkan perasaan yang membuatku melayang seketika..
Yaa saat itu aku membuatnya kecewa.. (Maaf..), meski begitu dia masih terus berusaha membuat senyum dibibirku keluar dengan ikhlas.. (salut dech…. Makasih Yach..)
hari-hariku bersamanyapun berjalan seperti sebelumnya, walau masih diselingi dengan candaan yang mengarah pada maksud yang sama sebelumnya.. (yaa.. itulah lelaki..)
Pada akhirnya tepat dibulan mei dengan keyakinan yang penuh darinya akupun luluh dan mau mencoba menjalani hubungan yang baru pertama aku jalani.. Tidak jauh berbeda layaknya pacaran pada umumnya Hubungan kami berjalan dengan senyum, tawa dan tangis..
Tapi Ketika suatu saat ayahnya ditugaskan  berpindah pulau, si Mr “R” dan keluargapun terpaksa harus mengikutinya..
itu artinya dia tak kan selalu ada disampingku lagi..
“LDR” mungkinkah kita bisa…?????
kenyataan itu mampu membuat aku dan didi (panggilan baruku untuknya) pasrah dengan keadaan dan berusaha meyakinkan diri masing-masing bahwa  everything wanna be oke..
Lantunan lagu jaga selalu hatimu dari seventeen pun meyakinkan kami bahwa kita pasti bisa..
Namun semakin lama jarak yang terlalu jauh tidak jarang membuat hubungan kami mengalami benturan..
hingga akhirnya sukses membuatku harus mengganggapnya sahabat..


Untukmu didiku,
Maaf aku selalu merepotkanmu, makasih hingga detik ini masih mau peduli
tetep jadi sahabat yang baik buat aku yaa..
Salam sayang persahabatan..

:) :) :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar