gong ning nong ning
nong ning gong
Juminten kuliah di Washington, kalo malem main ke Las Vegas
Juminten ayu mempesona...........
Seperti biasa suasana
kelas siang itu gaduh setelah mendengar lantunan nada dari kangenband ini (dering tanda pulang sekolahku) tapi
kegaduhan mereka tidak bisa mengalahkan suasana hatiku saat itu (Kenapa..???)
Seorang pria
dengan kemeja biru duduk santai menungguku..
Hari itu hari
pertama aku dijemput oleh pria yang belum lama aku kenal
Perasaan takut,
seneng, grogi bahkan malu bercampur jadi satu..
Dengan badan yang
seketika menjadi dingin aku memberanikan diriku berjalan menuju aula, tempat
dimana dia menungguku..
Sebuah Senyum yang
masih aku ingat saat dia tau aku menemuinya (setelah beberapa kali aku menolak
dengan berbagai alasan.. (maaf))..
Aku mengenalnya
dari seorang teman yang membawanya ikut bersama melepas penat setelah berkutat
dengan tugas sekolahku yang saat itu cukup menguras tenaga..
awalnya tak ada
perasaan aneh, tapi cara dia memandangku cukup membuatku serba salah..
Canda gurau
teman-temanku yang selalu menjadi menu wajib saat melepas penat juga sukses
buat aku jadi tambah grogi..
Cuaca mendung sore
itu menyelamatkanku dari ulah teman-temanku, hingga kami memutuskan untuk kembali
kerumah masing-masing..
“Hi, Lagi ngapain..
Udah dinner blom.. by. “R****””
Masih ku ingat sms
pertama yang dikirimnya malam itu, (entah
dari mana dia memperoleh nomor ponselku..)
Selang beberapa
saat ponselkupun bordering lagi, nomor
baru yang tidak asing dimemory ku menggantikan wallpaper ponselku saat itu..
Yaa si Mr “R”,
begitu aku menamainya saat itu..
Setelah panggilan
pertama tidak sempat terjawab olehku, akhirnya pada panggilan kedua jarikupun
memencet tombol accept..
Percakapan malam
itu cukup membuatku nyaman.. (entah kenapa..)
Pria yang seneng
banget sama music ini selalu mampu membuat senyum terlihat dari bibirku
Tidak hanya itu
sekumpulan tawapun mewarnai hari-hariku setelah aku mengenalnya..
Hingga suatu saat
sebuah nada terlantunkan dengan diiringi tarian jemari pada senar gitar
miliknya..
Waktu yang tak kan
mudah aku lupakan ..
Seorang pria yang
mewarnai hidupku duduk disampingku dan memainkan gitar serta menyanyikan sebuah lagu yang diakhiri dengan kata “Will
You Marry Me..”
??????????????
(Menikah …?????
Hal yang belum terbayangkan oleh ku diusiaku yang baru menginjak usia 17
tahun..)
Whatttt………. Are
you sure….????????????????
“Yes, will you
marry me, but we will do it next time”
Aku hanya bisa
diam dan terus bertanya-tanya apa maksud dari ucapan si Mr “R” ..
Hingga akhirnya si
Mr “R” menjelaskan maksud dari ucapannya tadi Dan kembali membentuk rangkaian
kata-kata yang aku sebut sebuah puisi..
Yaa Puisi pertama
yang aku dapat dari si Mr “R”
Posisi yang cukup
sulit bagiku..
Sebenernya Dizaman
yang sudah bisa dibilang modern saat itu, bukan hal aneh lagi bagi remaja
seusiaku menjalin hubungan yang bisa disebut “pacaran” tapi tidak bagiku, kata
itu masih terasa asing olehku ..
Gimana bisa…?? Apa
reaksi yang bakal aku dapetin dari ayah, ibu, dan kakak-kakakku nanti jika
mereka tau….
Perasaan takut
bercampur malu saat itu sukses mengalahkan perasaan yang membuatku melayang
seketika..
Yaa saat itu aku
membuatnya kecewa.. (Maaf..), meski begitu dia masih terus berusaha membuat
senyum dibibirku keluar dengan ikhlas.. (salut dech…. Makasih Yach..)
hari-hariku bersamanyapun
berjalan seperti sebelumnya, walau masih diselingi dengan candaan yang mengarah
pada maksud yang sama sebelumnya.. (yaa.. itulah lelaki..)
Pada akhirnya
tepat dibulan mei dengan keyakinan yang penuh darinya akupun luluh dan mau
mencoba menjalani hubungan yang baru pertama aku jalani.. Tidak jauh berbeda layaknya
pacaran pada umumnya Hubungan kami berjalan dengan senyum, tawa dan tangis..
Tapi Ketika suatu
saat ayahnya ditugaskan berpindah pulau,
si Mr “R” dan keluargapun terpaksa harus mengikutinya..
itu artinya dia
tak kan selalu ada disampingku lagi..
“LDR” mungkinkah
kita bisa…?????
kenyataan itu
mampu membuat aku dan didi (panggilan baruku untuknya) pasrah dengan keadaan
dan berusaha meyakinkan diri masing-masing bahwa everything wanna be oke..
Lantunan lagu jaga
selalu hatimu dari seventeen pun meyakinkan kami bahwa kita pasti bisa..
Namun semakin lama
jarak yang terlalu jauh tidak jarang membuat hubungan kami mengalami benturan..
hingga akhirnya
sukses membuatku harus mengganggapnya sahabat..
Untukmu didiku,
Maaf aku selalu
merepotkanmu, makasih hingga detik ini masih mau peduli
tetep jadi sahabat
yang baik buat aku yaa..
Salam sayang
persahabatan..
:) :) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar